8 Komentar

Membaca Buku Berhadiah Kawan

Siang ini, cuaca di Samarinda lumayan panas menyengat. Namun, saya tetap harus melaju ke Perpustakaan Daerah. Alasanya sederhana, buku yang sebelumnya saya pinjam sudah jatuh tempo selama 6 hari.lama memang, karena buku belum sempat saya kembalikan sehingga terbawa pada saat saya berlibur di Sulawesi Selatan.

Setelah sukses mengembalikannya, saya biasanya kembali mencari buku-buku yang layak dijadikan refrensi. Diantara buku-buku yang tersusun rapi dirak lemari, saya tertarik pada kisah bertajuk politik dan saya pun mengambil salah satu diantaranya untuk dibaca. Entahlah, mungkin karena saya menyukai dunia politik sehingga, jari-jemari ini mudah saja bergerak membuka lembaran demi lembaran buku itu.

Sambil membaca, saya juga memanfaatkan fasilitas wifi ditempat ini menggunakan laptop. lumayanlah bisa online sambil membaca.

Disela keasyikan membaca dan online, tiba-tiba saja, ada suara bisikan terdengar pelan ditelinga. Melalui gelombang angin, suara itu mulai mengeras ketelinga saya: “Permisi, bagaimana caranya mendapatkan user id dan password wifinya ya mas?”. Ternyata, Suara itu berasal dari seorang gadis.

Namanya azmi Bil Hamasah, umurnya 19 tahun. Kulit putih memakai jilbab. Sedikit berisi dan tidak terlalu tinggi dan maupun pendek. Kata penyanyi dangdut mah, “….sedang-sedang saja”.

Dari raut wajahnya, tampak sekali Azmi sedang dilanda kebingungan. Saya pun sedikit memaparkan apa yang saya ketahui tentang pertanyaan yang terkait. Mendengar paparan singkat saya, ia kemudian bergegas melaksanakan apa yang telah jelaskan. “Makasih mas. Oya, Barang saya tak hilangkan jika saya tinggal sebentar?” Ungkapnya. “Insya Allah, aman. Silahkan deh kesana” saya menimpali.

Tak lama kemudian, ia kembali lagi ketempat yang semula. “gak bisa daftar user id dan password wifi mas” ujarnya. “Kok bisa?” Saya menimpali dengan sedikit penasaran.”Orang yang membantu daftarkan user wifi, tak ada” ujarnya kembali. “Ya sudah tak apalah, pake user saya saja dulu. Saya juga sudah tak online kok” saya menimpali kembali.

Obrolan berlangsung dengan nuansa yang berbeda. Penuh kedekatan layaknya kisah lama bersemi kembali.

Dari obrolan tersebut, Ada yang menarik perhatian diantaranya:

Ia kuliah di Malaysia jurusan sastra Inggris dengan bantuan beasiswa. Bukan hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa dalam waktu dekat ini, ia akan melakukan tes bahasa Jerman. Jika berhasil, tentunya ia akan berlibur di Jerman selama 3 bulan penuh.

***

Hari sudah mulai sore. Terik menyengat pun sudah mulai menurun. Saya tak sadar, saya ternyata larut dalam cerita yang penuh dengan inspirasi. Ada beberapa hikmah yang mesti kita jadikan pelajaran. Diantaranya, tidak ada yang tidak mungkin didunia ini. Tak bisa melanjutkan pendidikan, beasiswa siap membantu.

Obrolan sederhana ini, berakhir dengan happy ending. Dan, Agar silaturahim tetap terjalin, tentu saja kita saling menukarkan identitas masing masing. Baik melalui akun Jejaring Sosial, maupun blog.

Jumardi Salam 
Samarinda, 23 Agustus 2013

8 comments on “Membaca Buku Berhadiah Kawan

  1. menulis blog berhadiah kawan #eh

Tinggalkan komentar